Nuzulul Salma Dwi Intan Syafiera
Desain Interior, Sekolah Tinggi Desain Indonesia
Abstract
The large number of people coming in and out of Batam city has caused an increase in activities in the Ferry Terminal area so that facilities and comfort in the Port area must be considered in order to be able to meet the needs of the community. the parts of the wall that exist today also look moldy causing the Ferry Terminal area to become dull, besides that in the city of Batam there is also still very little introduction to the customs and culture of the Malay community, this Ferry terminal is the gateway to the city of Batam so that it can be benefited as an introduction to culture. Departing from these problems, this writing meal aims to provide solutions to the problems that exist in the interior of the Telaga Punggur Ferry Terminal building, so as to be able to meet visitor satisfaction, visitor comfort and be able to provide a strong character to the Melayu custom so as to be able to make a means of introduction to visitors.
The design method used includes data collection that is carried out directly or indirectly, such as direct interviews with visitors and administrators of the Telaga Punggur Ferry Terminal area and direct observations to the field to find out what is needed. This writing method uses all the field data from the analysis for design materials, andalso uses theory but only as a handle when needed.
The expected result of this design is the interior design of the Telaga Punggur Ferry Terminal in Batam City as a comfortable terminal and able to introduce the local culture in the city of Batam.
Keywords : Ferry Terminal, local culture, modern ethnicity
ABSTRAK
Banyaknya masyarakat di dalam dan luar kota Batam menyebabkan peningkatan aktivitas di kawasan Terminal Ferry sehingga fasilitas dan kenyamanan di kawasan Pelabuhan harus diperhatikan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. bagian-bagian tembok yang ada saat ini juga terlihat berjamur menyebabkan kawasan Terminal Ferry menjadi kusam, selain itu di kota Batam juga masih sangat sedikit pengenalan adat istiadat dan budaya masyarakat Melayu, terminal Ferry ini merupakan gerbang masuk menuju kota Batam sehingga dapat digunakan sebagai pengenalan budaya. Berangkat dari permasalahan tersebut, tulisan makanan ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan yang ada di bagian dalam gedung Terminal Ferry Telaga Punggur, sehingga mampu memenuhi kepuasan pengunjung, kenyamanan pengunjung dan mampu memberikan karakter yang kuat terhadap adat Melayu sehingga mampu membuat sarana pengenalan kepada pengunjung.
Metode perancangan yang digunakan meliputi pengumpulan data yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, seperti wawancara langsung dengan pengunjung dan pengurus kawasan Terminal Feri Telaga Punggur serta pengamatan langsung ke lapangan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan. Metode penulisan ini menggunakan semua data lapangan dari analisis untuk bahan desain, danjuga menggunakan teori tetapi hanya sebagai pegangan bila diperlukan.
Hasil yang diharapkan dari desain ini adalah desain interior Terminal Feri Telaga Punggur di Kota Batam sebagai terminal yang nyaman dan mampu memperkenalkan budaya lokal di kota Batam.
Kata Kunci : Terminal Feri, budaya lokal, etnis modern
Comments